MAKALAH
MAKALAH
SENI BUDAYA
NAMA
KELOMPOK :
1.
NONG
HELIAWATI
2.
EHA
JULAEHA
3.
IRMA
YUNITA
4.
IRNA
ZAHARA
5.
M.
ROMLI
6.
SUKRON
7.
KHOLILAH
8. SARMAN
KELAS
X.AP.2
KATA
PENGANTAR…................................................................................... i
B. Saran
1. Diharapkan
kepada rekan-rekan seperjuangan untuk terus mempelajari kebudayaan yang ada di
Indonesia sebagai kekayaan Negara Kesatuan Indonesia khususnya di wilayah
Provinsi Banten.
2. Diharapkan
kepada pihak sekolah memfasilitasi para siswa dengan materi-materi bacaan
mengenai kebudayaan nasional sehingga para siswa dapat memahami dan kaya akan
ilmu khususnya mengenai kebudayaan Provinsi Banten.
Serang, November 2015
BUDI
DARMAWAN
NAMA
KELOMPOK :
1.
NONG
HELIAWATI
2.
EHA
JULAEHA
3.
IRMA
YUNITA
4.
IRNA
ZAHARA
5.
M.
ROMLI
6.
SUKRON
7.
KHOLILAH
8. SARMAN
KELAS
X.AP.2
KATA
PENGANTAR…................................................................................... i
Jalurpedagangan rempah – rempah mulai laut dan pantai Banten ramai lalu lalang kapaldagang berbagai bentuk dan ukuran dari berbagai Negara tinggalan darikeramaiyan perdagangan laut itu di antaranya adalah bagian dari tiang pagartangga kapal yang tebuat dari logam di penuhi hiasan, dan juga badan kapal yang
terbuat dari kayu.
2.3. Bangunan
Beberapa bangunan kesultanan Banten di
buat menggunakan batu bata dan menggunakan putih telur, sehingga beberapa di
antaranya masih dapat bertahan hingga sekarang sebagai bangunan bersejarah.
2.4. Pipa Saluran Air
Pipa saluran air, untuk menyalurkan air
banyak digunakan pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa (1651-1682
masehi). Beliau berinisiatif membangun suatu jaringan distribusi air bagi
penduduk, di mulai dengan pembuatan waduk atau danau. Tasikardi sebagai sumber
airnya, kemudian di alirkan melalui pipa hingga ke keraton untuk kemudian di
distribusikan kelingkungan sekitarnya untuk masyarakat. Sepanjang jalur air
dari tasikardi hingga keraton air di alirkan melalui pipa yang terbuat dari
tanah liat digunakan untuk menyalurkan air ke kota.
2.5. Koleksi kramik
Keramik yang menjadi koleksi museum ini
terdiri dari keramik asing dan keramik lokal. Keramik asing umumnya berasal
dari Myanmar, Vietnam, Cina, Jepang, Timur Tengah serta negara0-negara eropa
dengan cirinya masing-masing. Keberadaan keramik ini mencerminkan bahwa pada
saat itu, Banten lama merupakan sebuah daerah yang ramai dengan aktivitas
perdagangannya dengan berbagai macam bangsa yang datang ke Banten. Berbagai
kramik hasil temuan penggalian dari kraton Surosowan dan beberapa hasil
penyerahan dari penduduk.
2.6. Koleksi Mata Uang
Koleksi mata uang yang berada di Museum
ini berupa mata uang yang dicetak di Banten lama sendiri maupun mata uang asing
seperti dari Cina, VOC dan Inggris.
BAB III
KERATON
SUROSOWAN
3.1. Sejarah Kraton Surosowan
Kraton merupakan kumpulan bangunan
tempat tinggal raja dan keluarnyanya. Kraton yang disebut dengan Kraton
Surosowan berasal dari 2 kata yaitu Suro dan Sowan. Suro berarti berani, dan
sowan berarti menghadapi kejoliman. Jadi surosowan yaitu berani menghadapi
kejoliman. Keraton Surosowan diperkirakan beridir pada abad ke XVII. Keraton
ini bukanlah tempat tinggal sultan yang pertama didirikan di Banten.
Kraton Surosowan dibangun antara tahun
1552-1570 dalam sedikitnya melalui 4 fase. Kraton Surosowan mengalami beberapa
kali kehancuran. Kehancuran yang pertama kali terjadi pada tahun 1680.
Kehancuran ke dua kali pada tahun 1813. Dari hasil penelitian baru diketahui,
kolam roro denok dan pancuran emas adalah kolam pemandian keluarga sultan
Banten. Pintu utama Kraton Surosowan berada di utara menghadap Alun-Alun. Salah
satu yang memperkuat dugaan ini karena bangunan kraton di bagian sebelah utara
terdapat bangunan tangga yang berundak-undak.
Alun-alun yang terletak di sebelah
utara, dan masjid Agung Banten di sebelah Barat Kraton. Di dalam Istana
Surosowan ada beberapa tempat yaitu: Tempat penyimpanan makanan kolam Nyi Roro
Denok berbentuk persegi empat dan panjang 30 meter, lebar 13 meter serta
kedalaman kolam 4,5 meter, Kamar Prajurit Pancuran Emas, Kolam untuk mandi
Putra, Kolam untuk mandi Putri, dan Kolam yang di buat di atas Kolam.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tanggal 17 Juli 1985 diresmikannya
museum situs kepurbakalaan Banten lama oleh directur jendral kebudayaan saat
itu, Prof.Dr.Haryati pendiri museum ini di dasari karena adanya potensi budaya
yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten. Koleksi benda-benda yang
memberikan gambaran tentang sejarah alam dan budaya yang berkembang sejak zaman
pra sejarah hingga yang masih hidup sampai sekarang.
Kraton merupakan kumpulan bangunan
tempat tinggal raja dan keluarnyanya. Kraton yang disebut dengan Kraton
Surosowan berasal dari 2 kata yaitu Suro dan Sowan. Suro berarti berani, dan
sowan berarti menghadapi kejoliman.
B. Saran
1. Diharapkan
kepada rekan-rekan seperjuangan untuk terus mempelajari kebudayaan yang ada di
Indonesia sebagai kekayaan Negara Kesatuan Indonesia khususnya di wilayah
Provinsi Banten.
2. Diharapkan
kepada pihak sekolah memfasilitasi para siswa dengan materi-materi bacaan
mengenai kebudayaan nasional sehingga para siswa dapat memahami dan kaya akan
ilmu khususnya mengenai kebudayaan Provinsi Banten.
Serang, November 2015
BUDI
DARMAWAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar