TERSEDIA UNTUK ANDA

Cari Hotel Murah ? Diskon hingga 70%

Rabu, 20 Januari 2016

MAKALAH SENI BUDAYA NAMA KELOMPOK : 1. NONG HELIAWATI 2. EHA JULAEHA 3. IRMA YUNITA 4. IRNA ZAHARA 5. M. ROMLI 6. SUKRON 7. KHOLILAH 8. SARMAN KELAS X.AP.2 SMK PGRI 3 KOTA SERANG JL. Sayabulu Kaujon Serang. Tahun Ajaran 2015/2016   KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. Dengan limpahan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul ‘’SEJARAH BANTEN DAN PENINGGALAN-PENINGGALAN ISTANA SUROSOWAN.’’ Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas seni budaya, yang di berikan dari guru kami. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR….. i DAFTAR ISI…… ii BAB I SEJARAH KERAJAAN BANTEN….. 1 BAB II SEJARAH MUSEUM SITUS KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA DAN PENINGGALAN-PENINGGALANNYA. 2 2.1. Sejarah museum…. 2 2.2. Jalur perdagangan rempah-rempah …… 2 2.3. Bangunan….. 3 2.4. Pipa saluran air….. 3 2.5. Koleksi keramik…… 3 2.6. Koleksi mata uang…… 4 BAB III KERATON SUROSOWAN 5 3.1. Sejarah Kraton Surosowan 5 BAB IV PENUTUP…. 7 4.1. Kesimpulan 7 4.2. Saran 7 LEMBAR PENGESAHAN BAB I SEJARAH KERAJAAN BANTEN Raja sultan maulana hasanudin adalah pendiri kerajaan Banten. Sultan maulana hasanudin adalah putra dari fatalillah atau sunan gunung jati utusan raja demak yang berhasil menyabarkan agama islam di kawasan Banten. Sepeninggal Hasanudin sekitar tahun 1570. Beliau digantikan oleh maulana yusuf yang meneruska politik ekspansi nya dan yang menjadi sasarannya adalah kerajaan pakuan pajajaran pada abab ke 17 syarif hidayattullah dan putra nya datang ke Banten untuk memperluar kerajaan demak, selain untuk memperluas, beliau berusaha untuk menyebarkan agama islam. Orang asli Banten yaitu orang baduy dan kebanyakan yang beragama sunda wiwitan. Raja pertama kerajaan Banten adalah sultan maulana hasanudin panembahan surosowan, sedangkan prabu pucuk umun adalah pada masa pemerintahan sebelum datangnya kerajaan islam. Kerajaan islam Banten sebagai salah satu kerajaan maritime di nusantara menjadikannya sebagai ajang transaksi perdagangan local dan internasional. Pelabuhan Banten menjadi pelabuhan pemberangkatan,persinggahan,dan tujuan dagang. Selain itu Banten menjadi tempat pertemuan para pedagang dari berbagai bangsa, dan pusat perdagangan di asia tenggara. BAB II SEJARAH MUSEUM SITUS KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA DAN PENINGGALAN-PENINGGALANNYA 2.1. Sejarah Museum Situs Keburbakalaan Banten Lama Pada tanggal 17 juli 1985 diresmikannya museum situs kepurbakalaan Banten lama oleh directur jendral kebudayaan saat itu, Prof.Dr.Haryati pendiri museum ini di dasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten. Koleksi benda-benda yang memberikan gambaran tentang sejarah alam dan budaya yang berkembang sejak jaman pra sejarah hingga yang masih hidup sampai sekarang Museum situs keburbakalan Banten lama mempunyai luas tanah kurang lebih 10.000 meter persegi dan bangunan kurang lebih 778 meter persegi. Di bangun dengan gaya arsitektur tradisional jawa barat. 2.2. Peninggalan – peninggalannya Jalur pedagangan Rempah – rempah Jalur pedagangan rempah – rempah mulai laut dan pantai Banten ramai lalu lalang kapal dagang berbagai bentuk dan ukuran dari berbagai Negara tinggalan dari keramaiyan perdagangan laut itu di antaranya adalah bagian dari tiang pagar tangga kapal yang tebuat dari logam di penuhi hiasan, dan juga badan kapal yang terbuat dari kayu. 2.3. Bangunan Beberapa bangunan kesultanan Banten di buat menggunakan batu bata dan menggunakan putih telur, sehingga beberapa di antaranya masih dapat bertahan hingga sekarang sebagai bangunan bersejarah. 2.4. Pipa Saluran Air Pipa saluran air, untuk menyalurkan air banyak digunakan pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa (1651-1682 masehi). Beliau berinisiatif membangun suatu jaringan distribusi air bagi penduduk, di mulai dengan pembuatan waduk atau danau. Tasikardi sebagai sumber airnya, kemudian di alirkan melalui pipa hingga ke keraton untuk kemudian di distribusikan kelingkungan sekitarnya untuk masyarakat. Sepanjang jalur air dari tasikardi hingga keraton air di alirkan melalui pipa yang terbuat dari tanah liat digunakan untuk menyalurkan air ke kota. 2.5. Koleksi kramik Keramik yang menjadi koleksi museum ini terdiri dari keramik asing dan keramik lokal. Keramik asing umumnya berasal dari Myanmar, Vietnam, Cina, Jepang, Timur Tengah serta negara0-negara eropa dengan cirinya masing-masing. Keberadaan keramik ini mencerminkan bahwa pada saat itu, Banten lama merupakan sebuah daerah yang ramai dengan aktivitas perdagangannya dengan berbagai macam bangsa yang datang ke Banten. Berbagai kramik hasil temuan penggalian dari kraton Surosowan dan beberapa hasil penyerahan dari penduduk. 2.6. Koleksi Mata Uang Koleksi mata uang yang berada di Museum ini berupa mata uang yang dicetak di Banten lama sendiri maupun mata uang asing seperti dari Cina, VOC dan Inggris.   BAB III KERATON SUROSOWAN 3.1. Sejarah Kraton Surosowan Kraton merupakan kumpulan bangunan tempat tinggal raja dan keluarnyanya. Kraton yang disebut dengan Kraton Surosowan berasal dari 2 kata yaitu Suro dan Sowan. Suro berarti berani, dan sowan berarti menghadapi kejoliman. Jadi surosowan yaitu berani menghadapi kejoliman. Keraton Surosowan diperkirakan beridir pada abad ke XVII. Keraton ini bukanlah tempat tinggal sultan yang pertama didirikan di Banten. Kraton Surosowan dibangun antara tahun 1552-1570 dalam sedikitnya melalui 4 fase. Kraton Surosowan mengalami beberapa kali kehancuran. Kehancuran yang pertama kali terjadi pada tahun 1680. Kehancuran ke dua kali pada tahun 1813. Dari hasil penelitian baru diketahui, kolam roro denok dan pancuran emas adalah kolam pemandian keluarga sultan Banten. Pintu utama Kraton Surosowan berada di utara menghadap Alun-Alun. Salah satu yang memperkuat dugaan ini karena bangunan kraton di bagian sebelah utara terdapat bangunan tangga yang berundak-undak. Alun-alun yang terletak di sebelah utara, dan masjid Agung Banten di sebelah Barat Kraton. Di dalam Istana Surosowan ada beberapa tempat yaitu: Tempat penyimpanan makanan kolam Nyi Roro Denok berbentuk persegi empat dan panjang 30 meter, lebar 13 meter serta kedalaman kolam 4,5 meter, Kamar Prajurit Pancuran Emas, Kolam untuk mandi Putra, Kolam untuk mandi Putri, dan Kolam yang di buat di atas Kolam.   BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pada tanggal 17 Juli 1985 diresmikannya museum situs kepurbakalaan Banten lama oleh directur jendral kebudayaan saat itu, Prof.Dr.Haryati pendiri museum ini di dasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten. Koleksi benda-benda yang memberikan gambaran tentang sejarah alam dan budaya yang berkembang sejak zaman pra sejarah hingga yang masih hidup sampai sekarang. Kraton merupakan kumpulan bangunan tempat tinggal raja dan keluarnyanya. Kraton yang disebut dengan Kraton Surosowan berasal dari 2 kata yaitu Suro dan Sowan. Suro berarti berani, dan sowan berarti menghadapi kejoliman. B. Saran 1. Diharapkan kepada rekan-rekan seperjuangan untuk terus mempelajari kebudayaan yang ada di Indonesia sebagai kekayaan Negara Kesatuan Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Banten. 2. Diharapkan kepada pihak sekolah memfasilitasi para siswa dengan materi-materi bacaan mengenai kebudayaan nasional sehingga para siswa dapat memahami dan kaya akan ilmu khususnya mengenai kebudayaan Provinsi Banten Serang, November 2015 BUDI DARMAWAN



MAKALAH

MAKALAH
SENI BUDAYA

NAMA KELOMPOK :
1.      NONG HELIAWATI
2.      EHA JULAEHA
3.      IRMA YUNITA
4.      IRNA ZAHARA
5.      M. ROMLI
6.      SUKRON
7.      KHOLILAH
8.      SARMAN
KELAS X.AP.2













































B.        Saran
1.      Diharapkan kepada rekan-rekan seperjuangan untuk terus mempelajari kebudayaan yang ada di Indonesia sebagai kekayaan Negara Kesatuan Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Banten.
2.      Diharapkan kepada pihak sekolah memfasilitasi para siswa dengan materi-materi bacaan mengenai kebudayaan nasional sehingga para siswa dapat memahami dan kaya akan ilmu khususnya mengenai kebudayaan Provinsi Banten.
















Serang,     November 2015


BUDI DARMAWAN



NAMA KELOMPOK :
1.      NONG HELIAWATI
2.      EHA JULAEHA
3.      IRMA YUNITA
4.      IRNA ZAHARA
5.      M. ROMLI
6.      SUKRON
7.      KHOLILAH
8.      SARMAN
KELAS X.AP.2




































2.3.      Bangunan
Beberapa bangunan kesultanan Banten di buat menggunakan batu bata dan menggunakan putih telur, sehingga beberapa di antaranya masih dapat bertahan hingga sekarang sebagai bangunan bersejarah.

2.4.      Pipa Saluran Air
Pipa saluran air, untuk menyalurkan air banyak digunakan pada masa pemerintahan sultan ageng tirtayasa (1651-1682 masehi). Beliau berinisiatif membangun suatu jaringan distribusi air bagi penduduk, di mulai dengan pembuatan waduk atau danau. Tasikardi sebagai sumber airnya, kemudian di alirkan melalui pipa hingga ke keraton untuk kemudian di distribusikan kelingkungan sekitarnya untuk masyarakat. Sepanjang jalur air dari tasikardi hingga keraton air di alirkan melalui pipa yang terbuat dari tanah liat digunakan untuk menyalurkan air ke kota.

2.5.      Koleksi kramik
Keramik yang menjadi koleksi museum ini terdiri dari keramik asing dan keramik lokal. Keramik asing umumnya berasal dari Myanmar, Vietnam, Cina, Jepang, Timur Tengah serta negara0-negara eropa dengan cirinya masing-masing. Keberadaan keramik ini mencerminkan bahwa pada saat itu, Banten lama merupakan sebuah daerah yang ramai dengan aktivitas perdagangannya dengan berbagai macam bangsa yang datang ke Banten. Berbagai kramik hasil temuan penggalian dari kraton Surosowan dan beberapa hasil penyerahan dari penduduk.
2.6.      Koleksi Mata Uang
Koleksi mata uang yang berada di Museum ini berupa mata uang yang dicetak di Banten lama sendiri maupun mata uang asing seperti dari Cina, VOC dan Inggris.



BAB III
KERATON SUROSOWAN

3.1.      Sejarah Kraton Surosowan
Kraton merupakan kumpulan bangunan tempat tinggal raja dan keluarnyanya. Kraton yang disebut dengan Kraton Surosowan berasal dari 2 kata yaitu Suro dan Sowan. Suro berarti berani, dan sowan berarti menghadapi kejoliman. Jadi surosowan yaitu berani menghadapi kejoliman. Keraton Surosowan diperkirakan beridir pada abad ke XVII. Keraton ini bukanlah tempat tinggal sultan yang pertama didirikan di Banten.
Kraton Surosowan dibangun antara tahun 1552-1570 dalam sedikitnya melalui 4 fase. Kraton Surosowan mengalami beberapa kali kehancuran. Kehancuran yang pertama kali terjadi pada tahun 1680. Kehancuran ke dua kali pada tahun 1813. Dari hasil penelitian baru diketahui, kolam roro denok dan pancuran emas adalah kolam pemandian keluarga sultan Banten. Pintu utama Kraton Surosowan berada di utara menghadap Alun-Alun. Salah satu yang memperkuat dugaan ini karena bangunan kraton di bagian sebelah utara terdapat bangunan tangga yang berundak-undak.
Alun-alun yang terletak di sebelah utara, dan masjid Agung Banten di sebelah Barat Kraton. Di dalam Istana Surosowan ada beberapa tempat yaitu: Tempat penyimpanan makanan kolam Nyi Roro Denok berbentuk persegi empat dan panjang 30 meter, lebar 13 meter serta kedalaman kolam 4,5 meter, Kamar Prajurit Pancuran Emas, Kolam untuk mandi Putra, Kolam untuk mandi Putri, dan Kolam yang di buat di atas Kolam.


BAB IV
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Pada tanggal 17 Juli 1985 diresmikannya museum situs kepurbakalaan Banten lama oleh directur jendral kebudayaan saat itu, Prof.Dr.Haryati pendiri museum ini di dasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten. Koleksi benda-benda yang memberikan gambaran tentang sejarah alam dan budaya yang berkembang sejak zaman pra sejarah hingga yang masih hidup sampai sekarang.
Kraton merupakan kumpulan bangunan tempat tinggal raja dan keluarnyanya. Kraton yang disebut dengan Kraton Surosowan berasal dari 2 kata yaitu Suro dan Sowan. Suro berarti berani, dan sowan berarti menghadapi kejoliman.

B.        Saran
1.      Diharapkan kepada rekan-rekan seperjuangan untuk terus mempelajari kebudayaan yang ada di Indonesia sebagai kekayaan Negara Kesatuan Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Banten.
2.      Diharapkan kepada pihak sekolah memfasilitasi para siswa dengan materi-materi bacaan mengenai kebudayaan nasional sehingga para siswa dapat memahami dan kaya akan ilmu khususnya mengenai kebudayaan Provinsi Banten.
















Serang,     November 2015


BUDI DARMAWAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar