TERSEDIA UNTUK ANDA

Cari Hotel Murah ? Diskon hingga 70%

Senin, 25 Januari 2016

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK KELAS SATU DI SD KALORAN 2 SERANG TAHUN 2015



FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK KELAS SATU DI SD KALORAN 2 SERANG TAHUN 2015









AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
TAHUN 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Anak merupakan individu yang bergantung pada orang dewasa dan lngkungannya, anak membutuhkan lingkungannya yang dapat memfasilitasinya dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan dalam upaya belajar mandiri. (Supartini 2004)
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.( UU RI No.21 Tahun 2007)
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak berbeda-beda,setiap anak meiliki keunikan tersendiri dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Permasalahn yang harus dihadapipun berbeda-beda antara lain masalah fisik seperti penyakit tertentu yang diderita oleh anak, gangguan perkembangan bahasa, emosi dan persepsi, gangguan sensorik dan motorik. Pada proses pertumbuhan dan perkembangan ini,anak membutuhkan dukungan dan bantuan orangtua (Brooks,2011)
Menurut Yamin (2010:88) kemandirian termasuk pada aspek pengembangan sosial-emosional.Kompetensi dan hasil belajar yang ingin dicapai adalah kemampuan mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan menghargai keragaman sosial budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri, rasa memiliki, motivasi dan kreativitas.
Kemandirian tidak bisa hanya diajarkan di sekolah saja, hendaknya juga diajarkan di rumah sehingga ada kesinambungan seperti mengajarkan pembiasaan-pembiasaan yang berkenaan dengan kemandirian tersebut dengan tehnik yang berbeda beda, diantaranya : praktek langsung, bercerita, bermain, kerja kelompok dan juga permainan pemberian tugas. Jika perilaku tersebut dibiarkan terus menerus maka akan sangatmerugikan bagi perkembangan anak, maka permasalahan itu perlu diatasisehingga anak dapat menjalani kegiatan tanpa harus selalu bergantung denganorang lain.
Solahudin dalam Malau (2012:10) menyatakan terdapat dua faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kemandirian anak anak usia sekolah yaitu 1) Faktor internal yaitu emosi dan intelektual anak. 2) Faktor eksternal yaitu lingkungan, status ekonomi keluarga, stimulasi, pola asuh, cinta dan kasih sayang, kualitas informasi anak dengan orang tua dan status pekerjaan ibu.
Menurut Solahudin 2010 tahapan perkembangan kemandirian kelas satu sekolah dasar diantaranya yaitu  berpakaian sendiri, bisa mengatur perlengkapan sekolah sendiri. Namun sekitar 50 % anak masih banyak yang belum mandiri dirumah terutama dalam hal berpakaian dan menyiapkan alat-alat perlengkapan sekolah.Hal ini dikarenakan sekitar 10 % anak masih berusia kurang dari 6 tahun dan masih dibantu oleh orangtua. Dan sekitar 12 % diperngaruhi faktor anak tunggal sehingga peran orangtua sangat banyak dalam membantu keperluan dan kebutuhan anak.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak di SD Kaloran 2 Serang Tahun 2015”.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan penguraian latar belakang peneliti dapat mengidentifikasi “Faktor Internal yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak  di SD Kaloran 2 Serang Tahun 2015”

1.3  Rumusan Masalah
Beradasarkan penguraian latar belakang diatas peneliti dapat merumuskan masalah  sebagai berikut :“ Apa faktor internal yang  mempengaruhi tingkat kemandirian anak di SD kaloran 2 serang tahun 2015?”

1.4  Tujuan
1.4.1        Tujuan Umum
Mengetahui Faktor internal yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak di SD Kaloran 2 Serang tahun 2015.

1.4.2        Tujuan Khusus
1.      Mengidentifikasi faktor internal ( emosi dan intelektual anak) tingkat kemandirian anak.
2.      Mengetahui faktor eksternal ( Lingkungan, pola asuh, stimulus, dan ekonomi keluarga) tingkat kemandirian anak.

1.5  Manfaat Penenlitian
1.      Bagi Peneliti
Mendambahkan pengalaman dan  wawasan tentang keperawatan anak
2.      Bagi Anak
Memberikan pengalaman yang berkesan bagi anak dan memberikan arahan untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Definisi Kemandirian
Menurut Sutari Imam Banarbid (dalam Yamin 2010:90) kemandirian meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa orang lain.
Robert Havigurst (dalam Yamin 2010:86) menyatakan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu :
a.       Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orangtua.
b.      Ekonomi, aspek ini ditujukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak bergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.
c.       Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan dalam mengatasi masalah yang dihadapi
d.      Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat diidentifikasi beberapa karakter kemandirian belajar. Karakter itu antara lain :
1.      Percaya diri
2.      Tidak menyandarkan diri kepada orang lain
3.      Mau berbuat sendiri
4.      Bertanggung jawab
5.      Ingin berprestasi tinggi
6.      Menggunakan pertimbangan rasional dalam memberikan penilaian, pengambilan keputusan, memecahkan masalah serta menginginkan rasa bebas
7.      Selalu mempunyai gagasan baru



2.1.1        Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Kemandirian Anak
Menurut Solahudin ( 2012) menyatakan terdapat dua faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kemandirian anak anak usia sekolah yaitu :
1.      Faktor internal yaitu emosi dan intelektual anak.
a.       Emosi
Faktor ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orangtua.
b.      Intelektual Anak
Faktor ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk  mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
2.      Faktor eksternal yaitu lingkungan, status ekonomi keluarga, stimulasi, pola asuh, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak dengan orang tua dan status pekerjaan ibu.
a.       Lingkungan, Lingkungan merupakan hal yang sangat menentukan tercapainya atau tidak tercapainya tingkat kemandirian anak. Lingkungan yang baik akan meningkatkan cepat tercapainya kemandirian anak.
b.      Status ekonomi, dengan status ekonomi rendah dan social ekonomi yang rendah dapat mengajarkan nilai kemandirian yang lebih tinggi kepada anak-anaknya akibat keterbatasan yang mereka miliki. Ekonomi yang tinggi mereka lebih menekanan gengsi dan sikap konformitas pada anak-anak mereka.
c.       Karakteristik Sosial, Karakteristik dapat mempengaruhi kemandirian anak, misalnya: kemandirian anak dari keluarga miskin berbeda dengan kemandirian anak dari keluarga kaya.
d.      Stimulasi, Anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat mandiri dibandingkan dengan anak yang tidak mendaptkan stimulasi.
e.       Pola asuh, Anak dapat mandiri akan membutuhkan kesempatan dan dukungan dari orangtua. Peran orang tua sebagai pengasuh sangat diperlukan bagi anak, sebagai penguat prilaku yang telah dilakukannya. Oleh karena itu pola pengasuhan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan kemandirian anak.
f.       Cinta dan kasih sayang, Cinta dan kasih sayang kepada anak hendaknya diberikan sewajarnya, karena ini akan mempengaruhi kemandirian anak, sedangkan bila diberikan secara berlebihan akan membuat anak kurang mandiri.
g.      Kualitas interaksi anak dan orang tua, Kualitas interaksi anak dan orang tua dapat mempengaruhi tingkat kemandirian anak.
h.      Status pekerjaan Ibu, pekerjaan Ibu yang bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah lebih cenderung memberi kesempatan pada anak agar bersikap mandiri.

2.1.2        Ciri kemandirian Anak
Beberapa ciri-ciri kemandirian anak menurut (Agus,2008) yaitu :
a.       Mampu memecahkan masalahnya sendiri
b.      Tidak takut mengambil resiko karena sudah mempertimbangkan baik buruknya
c.       Percaya terhadap penilaian sendiri
d.      Mempunyai control yang baik terhadap hidupnya.
Sedangkan menurut Wendy dan Richard, 2010. Ciri-ciri kemandirian anak sekolah yaitu :
a.       Bisa mengatur permainannya sendiri
b.      Bisa menyelesaikan masalah atau kegiatan tanpa menunggu pujian dan pengarahan
c.       Bisa duduk tenang dan bertahan dalam waktu yang lama tanpa didampingi orangtua
d.      Bisa berpakaian lengkapa sendiri,makan sendiri dan melakukan personal hygiene sendiri.
e.       Siap menghabiskan waktunya sebagian besar harinya tanpa orangtua






2.2   Definisi Anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.( UU RI No.21 Tahun 2007).
Anak usia sekolah merupakan masa pertumbuhan anak yang berumur 6 tahun sampai umur 12 tahun ( Hockenberry dan Wilson,2007). Pada usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan biologis, perkembangan psikososial dan kognitif.

2.2.1  Perkembangan Usia Anak Sekolah
1.      Perkembangan psikososial
Dalam fase ini anak mulai menemukan pengalaman bersosialisasi dengan teman dalam kegiatan bermain maupun yang baik atau yang berhubungan dengan lawan jenis.Dalam hal ini lebih cenderung melakukan hal berbahaya untuk menunjukan kemampuan yang dimilikinya.
2.      Perkembangan Kognitif
Dala fase ini anak mulai memperoleh kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang di alami dan akivitas-aktivitas konkrit yang di ekspresikan dalam bentuk verbal maupun perilaku.( Hockenberry dan Wilson, 2007).
3.      Perkembangan moral
Perkembangan moral anak usia sekolah akan mulai terjadi perubahan pandangan dari bersifa egosentris kepada konsep berpikir logis dan perkembangan moral.









BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1  Kerangka Konsep
3.1.1  Pengertian
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan dan kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteiliti. ( Notoatmojo,2012)
Kerangka konsep ini disusun berdasarkan teori yang sudah dijelaskan sebelumnya,adapun bentuknya sebagai berikut :

Variabel Independen
 

Faktor Internal :
1.      Emosi
2.      Intelektual anak
Variabel Dependen

Kemandirian Anak
Faktor eksternal :
1.   Lingkungan
2.   Status ekonomi
3.   Status pekerjaan
4.   Kualiatas interaksi anak dan orangtua
5.   Stimulus
6.   Pola asuh
7.   Cinta dan kasih sayang










Keterangan :

                                    : Faktor yang  tidak diteliti
                                    : Faktor yang  diteliti

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu independen dan dependen.Dalam variable independen terdiri dari faktor internal dan eksternal.
3.2  Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penting yang menjelaskan bagaimana caranya mennetukan variable dan mengukur suau variable, sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu penelitian lain yang akan menggunakan variable yang sama. Definisi operasional merupakan penjelasan semua variable dan istila yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan penelitian. ( setiadi,2007: 165)
Variabel
Definisi Operasioal
Cara ukur
Alat ukur
Hasil ukur
Skala ukur
Kemandirian Anak
Tingkat kemampuan anak yang dapat menyelesaikan tugasnya tanpa bantuan orang lain
Pernyataan pada kuisioner dengan jawaban “ya” atau “tidak”
Kuesioner
-          Baik
-          Tidak baik
Ordinal
Emosi
Karakteristik yang berbeda yang mempengaruhi bagaiamana anak bereaksi pada pengalaman yang mereka hadapi
Pernyataan pada kuisioner dengan jawaban “ya” atau “tidak”
Kuesioner
-          Aktif
-          Tertarik
-          Mandiri
-          Menolak
Nominal
Intelektual Anak
Kemampuan anak mengatasi berbagai masalah
Pernyataan pada kuisioner dengan jawaban “ya” atau “tidak”
Kuesioner
-          Baik
-          Tidak baik
Ordinal


3.3     Hipotesis
Adapun Hipotesis yang didapat adalah :
1.Adanya hubungan Emosi terhadap tingkat kemandirian anak
2.Adanya hubungan intelektual terhadap tingkat kemandirian anak











BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran ( Malhota,2007).
Peneliti menggunakan desain desriftif kolerasi. Penelitian deskriftif kolerasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor Internal yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak  kelas satu di SD Kaloran 2 Serang tahun 2015.
4.2 Populasi dan Sampel
Populasi dan penelitian ini dilakukan kepada ibu-ibu yang memiliki anak kelas satu sekolah dasar.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak kelas satu sekolah dasar.Ibu-Ibu yang memiliki anak kelas satu sekolah dasar diambil untuk mengetahui tingkat kemandirian anak.
Ibu-ibu yang memiliki anak kelas satu sekolah dasar Kaloran 2 Serang memiliki populasi berjumlah 40 orang.
4.3 Pengolahan data dan Analisis Data
4.3.1 Pengolahan Data
a.      Editing
Pada tahap ini dilakukan untuk pengecekan isian fomulir atau kuesioner apakah jawaban sudah lengkap,jelas,relevan dan konsisten.
b.      Coding
Pada tahap ini dilaukan untuk merubah data yang berbentuk huruf menjadi berbentuk angka atau bilangan.


c.       Sorting
Pada tahap ini dilakukan untuk memilah atau mengelompokan data yang sudah didapat dari hasil penelitian.
d.      Entri data
Pada tahap ini dilakukan memasukan data yang telah dipilih atau dikelompokkan melalui proses sorting.
e.       Cleaning
Pada tahap ini dilakukan pengecekan kembali data yang sudah di entri untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan.
4.3.2 Analisis Data
1. Analisis Univariat
Tujuan dari analisis ini untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti ( Hastono,2007). Metode analisa univariat menggunakan proporsi dan presentase dengan menggunakan rumus :
P = f x100 %
n
Keterangan :
P : Presentase
f : Frekuensi
n : jumlah Responden
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable, yaitu variable independen dan dependen ( Hidayat, 2007). Uji statistic yang digunakan adalah uji kolerasi chi square dimana uji ini hanya menjelaskan antara hubungan faktor internal terhadap tingkat kemandirian anak kelas satu di SD Kaloran 2 Serang. Analisa ini menggunakan uji hipotesa. Perhitungan uji statistik terhadap data dengan p value ≤ 0,05.
Dengan menggunakan rumus :
X2= ∑ ( E – O )
E
Keterangan :
E : Nilai ekspektasi
O : Nilai observasi







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar