DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kehamilan
2.2. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya
Nutrisi
Pekerjaan rumah tangga
Wanita pekerja diluar rumah
Hubungan seksual
Kunjugan Ulang
Pakaian
Olahraga saat hamil
Istirahat dan tidur
Personal hygiene
10.Bepergian (Travelling)
Imunisasi
Persiapan persalinan dan laktasi
Perawatan gigi
Support Emosional
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian kehamilan?
2.
Apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil dan pada trimester 1,2, dan 3?
1.3. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian kehamilan
2.
Untuk mengetahui. kebutuhan dasar pada ibu hamil pada trimester 1,2,
dan 3?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi
(pembuahan) dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan adalah pertemuan inti ovum dengan inti
spermatozoa dan membentuk zigot.
Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester
III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9.
2.2. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya
·
Nutrisi
Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung
protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat.
Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan.
Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang
mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan
buah.
Kebutuhan beberapa zat yang penting :
Tidak hamil
|
Hamil
|
Laktasi
|
|||||
Kalori
Protein
Calsium
Fernem
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Riboflavin
As. nikotitinat
Vitamin D
|
Kal
gr
gr
mg
si
mg
mg
mg
mg
si
|
2500
60
0,8
12
5000
1,5
70
2,2
15
+
|
2500
85
1,5
15
6000
1,8
100
2,5
10
400-800
|
2500
100
2
15
8000
2,3
150
3
23
400-800
|
|||
·
Pekerjaan rumah tangga
Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum
pria. Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak,
menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran,
pendapat seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya
seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan
rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau
seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi
adalah pada waktu hamil. Jika anda seorang suami yang bertanggung jawab dan
memiliki rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka anda pasti tidak
akan membiarkan istri anda melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap
bekerja di luar rumah pada saat hamil.
Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat anda jika memang
menghadapi masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya
pada bayi anda tetapi juga diri anda sendiri. Pada saat hamil, kurangilah
pekerjaan rumah tangga yang biasa anda lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan
bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida
tanaman,dan obat serangga lainnya.
·
Wanita pekerja diluar rumah
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di
pabrik asal bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam
3 bulan yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil
berhati hati dan menjaga kehamilannya.
·
Hubungan seksual
Hubungan seksual selama hamil tidak dilarang,tetapi disarankan dihentikan
bila:
1.
Terdapat tanda infeksi, yaitu pengeluaran cairan disertai nyeri dan panas
2.
Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3.
Terdapat pengeluaran cairan mendadak saat hubungan
4.
Adanya riwayat abortus, partus prematurus, IUFD.
·
Kunjugan Ulang
Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan
ditemukannya berbagai kelaianan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga
dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah – langkah pertolongan persalinan.
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal minimal sebanyak 4
kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada
trimester III.
Tujuan pelayanan kebidanan (WHO), yaitu:
a Pengawasan serta penanganan wanita
hamil dan pada saat peralianan.
b Perawatan dan pemeriksaan wanita
sesudah persalinan.
c Perawatan neonates – bayi
d Pemeliharaan dan pemberian
laktasi.
Asuhan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan
sebelum persalianan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim. Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan:
a Mengenal dan menangani sendiri mungkin penyulit yang
terdapat saat kehamulan, persalinan, daan nifas.
b Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai
kehamilan, persalinan dan masa nifas.
c Memberi nasehat dan peunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu pada
perinatal.
Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, dijadwalkan
pemeriksaan sebagai beikut.
-
Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
-
Pemeriksaan ulang
a.
Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan.
b.
Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
c.
Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalianan.
Pemeriksaan khusus jika terjadi keluhan – keluhan
tertentu
a.
Pakaian
Pakaian yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak
dipakai, tidak boleh menekan badan karena pakaian yang menekan badan
menyebabkan bendungan vene dan mempercepat timbulnnya varices.
b.
Olahraga saat hamil
Yang dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari
untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar.
c.
Istirahat dan tidur
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan
baik, karena istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.
d.
Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus
dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan
karena gig yang bersih menjamin pencernaan yang sempurna.
e.
Bepergian (Travelling)
Sedang hamil tidak berarti Anda tidak dapat pergi
berlibur untuk seluruh 9 bulan Anda istilah, tetapi tidak berarti bahwa anda
harus melakukan sedikit ekstra hati-hati ketika membuat rencana, baik untuk
menjamin kenyamanan dan perlindungan Anda dan bayi yg belum lahir.
Bepergian dengan pesawat udara biasa tidak perlu
dikhawatirkan karena tidak membahaykan kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin
penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa. Aman untuk melakukan perjalanan
udara di trimester kedua, dan International Air Transport Association (IATA)
pedoman menyarankan Anda berhenti perjalanan udara setelah minggu ke 36. Menghindari
risiko kelahiran prematur dan komplikasi lain. Jika Anda memperoleh yang cukup
besar dan ke 28. Minggu, maka anda harus membawa surat dari ibu yang
menunjukkan layanan yang ditujukan tanggal, karena beberapa maskapai Mei
permintaan ini ketika anda memeriksa untuk keselamatan Anda sendiri. Walaupun
ia bukan yang sering berada pada tahap pertama adalah kehamilan membahayakan
anda atau bayi Anda, tetapi yang penting untuk minum banyak air dan pastikan
Anda bangun dan stretch kaki Anda secara teratur sebagai bayi berat dapat
membuat Anda lebih rentan terhadap peredaran darah masalah selama penerbangan
panjang. Morning sickness juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap
perjalanan penyakit, dan banyak melakukan perjalanan, sebagai obat penyakit tidak
dianjurkan selama kehamilan Anda hanya akan dapat mencoba solusi alternatif
seperti akupunktur band (band laut) atau teh jahe.
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak
sendiri, karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive
dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang disesuaikan dengan
baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk
makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat energi atas.
·
Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi
karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh
tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit
tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3
– 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM
(intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi
yang lain.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus,
sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan
II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
a. TT 1 selama
kunjungan antenatal I
b. TT 2 → 4 minggu
setelah TT 1
c. TT 3 → 6 minggu
setelah TT 2
d. TT 4 → 1 tahun
setelah TT 3
e. TT 5 → 1 tahun
setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas
kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
·
Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan
segera dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan
persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan
fisik yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi, yang
perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
a Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang
sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
b Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan
persiapan menyusui”.
c Penyuluhan (audio-visual) tentang :
d Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
e Manfaat rawat gabung
f Perawatan bayi
g Gizi ibu hamil dan menyusui
h Keluarga berencana,dll
i Dukungan
psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan menyusui
j Pelayanan
pemeriksaan payudara dan senam hamil
k Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap
ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1 Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di
daerah masing-masing
2 Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui
dalam keluarga / tidak
3 Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang
diinginkan atau tidak
4 Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat
dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan
ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
a Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia
dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan
menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya.
Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati.
b Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu
botol / formula
c Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai
pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
d Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang
berperan dalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya
dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga
e Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan
tenaga kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam
membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah
yang dihadapinya.
·
Perawatan payudara sebelum melahirkan (Prenatal Breast Care)
Bertujuan memelihara hygiene payudara, melenturkan atau menguatkan puttng
susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam (retracted
nipple). Teknik perawatannya adalah sebagai berikut:
a. Kompres puting
susu dan daerah sekitarnya dengan menempelkan kapas atau lap yang di basahi
minyak.
b. Bersihkan puting
susu dan daerah sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
c. Pegang kedua
puting susu, lalu tari keluar bersama dan diputar 20 kali ke dalam
dan keluar.
d. Pangkal payudara
dipeganag dengan kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting
sebanyak 30 kali.
e. Kemudian pijat
daerah aerola sehingga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan saluran susu
tidak tersumbat.
Selain mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola
hidup sehat, ada 3 hal penting yang perlu dilakukan ibu agar sukses menyusui,
yaitu:
a. Tumbuhkan Niat
Niat adalah kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah
hati. Niat ini harusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya, yakni sejak
si kecil masih berada dalam kandungan ibu. Ibu harus bertekad akan memberikan
makanan yang terbaik bagi bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir
optimis. Dari situ terbentuk energi positif yang akan memengaruhi kesiapan
semua organ-organ menyusui sehingga ASI pun mengalir lancar. Jika ibu yakin
bisa menyusui, ASI yang keluar pasti banyak.
b. Hilangkah Stres
Buang jauh-jauh semua pikiran negatif tentang ASI dan menyusui. Yakinlah,
setiap ibu pasti bisa menyusui dan bayi tak akan pernah kekurangan ASI. Di sisi
lain, ibu juga tak boleh terlalu bersemangat untuk memberikan ASI, karena sikap
berlebihan ini (euforia) akan mengganggu sistem metabolisme produksi susu
sehingga ASI yang keluar justru jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan
berkonsultasi ke klinik laktasi.
c. Lakukan Pijat Payudara
Pemijatan pada payudara dapat meningkatkan volume ASI, lakukan dua kali
sehari saat mandi pagi dan sore. Berikut panduannya:
Cuci tangan sampai bersih, keringkan, lalu tuangkan minyak ke telapak
tangan. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Buatlah gerakan melingkar
kecil-kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, dari pangkal payudara dan
berakhir di daerah puting susu dengan gerakan spiral. Puting tak perlu dipijat
karena tak berkelenjar. Kemudian, buat gerakan memutar sambil menekan dari
pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara.
Lakukan hal sama untuk payudara kanan.
Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urut dari tengah ke
atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua payudara secara
perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
Sangga payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan empat jari
lain di bawah. Peras dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke
depan ke arah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.
Kemudian lakukan gerakan tangan dengan posisi paralel. Sangga payudara
dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi
kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini
kurang lebih 30 kali.
Letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara.
Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar
tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan.
Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak
berguna untuk melenturkan dan melembapkan puting agar saat menyusui puting tak
gampang lecet. Bersihkan dengan kapas bersih yang dicelup ke dalam air hangat.
Usai pemijatan, lakukan pengompresan. Sediakan dua baskom sedang yang
masing-masing berisi air hangat dan air dingin. Dengan menggunakan waslap,
kompres kedua payudara bergantian dengan air dingin, masing-masing selama satu
menit. Selanjutnya, kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dan akhiri
dengan kompres air hangat. Bersihkan dengan handuk hingga kering.
Usai dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas
jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik.
·
Perawatan gigi
Untuk mencegah caries selama hamil (selain pemeriksaan pada awak kehamilan)
yaitu dengan :
a Menyikat gigi secara teratur
b Melakukan flosi antara gigi-gigi
c Membilas mulut dengan air sesudah makan atau minum
d Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk
mengimbangi reaksi saliva yang bersifat asam selama kehamilan yang menyuburkan pertumbuhan
bakteri penghancur dan email.
·
Support Emosional
a. Faktor yang
berhubungan dengan ibu hamil:
b. Dukungan kepada
bumil dan nifas
c. Dukungan dari
tenaga kesehatan (nakes)
d. Menciptakan rasa
aman dan nyaman selama hamil dan nifas
e. Persiapan
menjadi orang tua
f. Mempersiapkan
saudara (sibling)
g. Dukungan kepada
ibu hamil dan nifas
Wanita yang telah/belum dianugerahi anak disaat
menginginkan hamil/dalam menghadapi kehamilan dan bersalin membutuhkan
dukungan, diantaranya dari:
a Dukungan suami
Dari penelitian kualitatif di indonesia diperoleh
berbagai dukungan suami yang diharapkan isteri:
1.
Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri
2.
Suami senang mendapatkan keturunan
3.
Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini
4.
Suami memperhatikan kesehatan isteri, yakni menanyakan keadaan isteri/janin
yang dikandung
5.
Suami mengantar dan atau menemani isteri memeriksa kandungannya
6.
Suami tidak menyakiti isteri
7.
Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri
8.
Suami menasihati agar isteri tidak terlalu lelah bekerja di rumah atau di
tempat kerja
9.
Suami membantu tugas isteri
10.
Suami berdo’a untuk kesehatan atau keselamatan isteri dan anaknya
11.
Suami menunggu ketika isteri melahirkan
12.
Suami menunggu ketika isteri di operasi
Diperoleh atau tidak diperolehnya dukungan suami
tergantung pada:
1.
Keintiman hubungan
2.
Adanya komunikasi yang bermakna
3.
Adanya masalah atau kekhawatiran dalam biaya
b. Dukungan keluarga
1.
Ayah-ibu kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini
2.
Ayah-ibu kandung, maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini
3.
Seluruh keluarga berdo’a untuk keselamatan ibu dan bayi
4.
Walaupun ayah-ibu kandung, maupun mertua ada di daerah lain, sangat
didambakan dukungan melalui telepon, surat atau pun do’a dari jauh
5.
Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan
pada beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan.
c. Dukungan lingkungan
1.
Membicarakan/menceritakan/menasihati tentang pengalaman hamil dan melahirkan
2.
Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa.
3.
Menunggu ketika melahirkan
4.
Diperoleh dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan
dengan keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk kesehatan ibu hamil dan
bayinya. Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi
(pembuahan) dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan
yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai
bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan
ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil
sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya
mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus
dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami,
keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin
memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan
ibu.
3.2. Kritik Dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
penulis jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Stoppard,
Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.
Sulistyawati
A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Susilowati H,
Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta :
Edsa Mahkota.
Walsh, Linda.
2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. W.B Saunders
Company. United States of America.
______________ .
2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.
Mochtar Rustan,
1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta, EGC
Pillitteri
Adele. 2002. Perawatan Kesehatan Ibu & Anak.Jakarta. EGC
Pusdiknakes,
2001.Asuhan Antenatal, SHO:JHPIEGO, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar