TERSEDIA UNTUK ANDA

Cari Hotel Murah ? Diskon hingga 70%

Rabu, 20 Januari 2016

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III


























DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kehamilan
2.2. Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya
Nutrisi
Pekerjaan rumah tangga
Wanita pekerja diluar rumah
Hubungan seksual
Kunjugan Ulang
Pakaian
Olahraga saat hamil
Istirahat dan tidur
Personal hygiene
10.Bepergian (Travelling)
Imunisasi
Persiapan persalinan dan laktasi
Perawatan gigi
Support Emosional

BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
KRITIK DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
           


1.2.      Rumusan Masalah
1.        Apa pengertian kehamilan?
2.        Apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil dan pada trimester 1,2, dan 3?

1.3.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kehamilan
2.      Untuk mengetahui. kebutuhan dasar pada ibu hamil pada trimester 1,2, dan 3?











BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Kehamilan
Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa dan membentuk zigot.
Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9.

2.2.      Kebutuhan Dasar Pada Ibu Hamil Dan Cara Pemenuhannya
·         Nutrisi
Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.

Kebutuhan beberapa zat yang penting :


Tidak hamil
Hamil
Laktasi

Kalori
Protein
Calsium
Fernem
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Riboflavin
As. nikotitinat
Vitamin D
Kal
gr
gr
mg
si
mg
mg
mg
mg
si
2500
60
0,8
12
5000
1,5
70
2,2
15
+
2500
85
1,5
15
6000
1,8
100
2,5
10
400-800
2500
100
2
15
8000
2,3
150
3
23
400-800









·         Pekerjaan rumah tangga
Jangan pernah menganggap enteng pekerjaan rumah tangga, khususnya bagi kaum pria. Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas salah. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga sudah  menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi adalah pada waktu hamil. Jika anda seorang suami yang bertanggung jawab dan memiliki rasa kemanusiaan dan budi pekerti yang baik, maka anda pasti tidak akan membiarkan istri anda melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di luar rumah pada saat hamil.
Bicarakanlah segera dengan pasangan dan keluarga dekat anda jika memang menghadapi masalah seperti ini. Karena jika dibiarkan resikonya bukan hanya pada bayi anda tetapi juga diri anda sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa anda lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga lainnya.
·         Wanita pekerja diluar rumah
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari hari, dikantor ataupun di pabrik asal bersifat ringan. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamil selam 3 bulan yaitu 1,5bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya, selama hamil berhati hati dan menjaga kehamilannya.



·         Hubungan seksual
Hubungan seksual selama hamil tidak dilarang,tetapi disarankan dihentikan bila:
1.        Terdapat tanda infeksi, yaitu pengeluaran cairan disertai nyeri dan panas
2.        Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
3.        Terdapat pengeluaran cairan mendadak saat hubungan
4.        Adanya riwayat abortus, partus prematurus, IUFD.

·         Kunjugan Ulang
Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelaianan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah – langkah pertolongan persalinan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal minimal sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III.
Tujuan pelayanan kebidanan (WHO), yaitu:
a    Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan pada saat peralianan.
b    Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan.
c    Perawatan neonates – bayi
d    Pemeliharaan dan pemberian laktasi.
Asuhan antenatal (antenatal care) adalah pengawasan sebelum persalianan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Secara khusus pengawasan antenatal bertujuan:
a        Mengenal dan menangani sendiri mungkin penyulit yang terdapat saat kehamulan, persalinan, daan nifas.
b       Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan masa nifas.
c        Memberi nasehat dan peunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d       Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu pada perinatal.
Dengan memperhatikan batasan dan tujuan pengawasan antenatal, dijadwalkan pemeriksaan sebagai beikut.
-          Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

-          Pemeriksaan ulang
a.       Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan.
b.      Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
c.       Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalianan.

Pemeriksaan khusus jika terjadi keluhan – keluhan tertentu
a.       Pakaian
Pakaian yang baik untuk ibu hamil ialah yang enak dipakai, tidak boleh menekan badan karena pakaian yang menekan badan menyebabkan bendungan vene dan mempercepat timbulnnya varices.

b.      Olahraga saat hamil
Yang dianjurkan adalah jalan jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar.

c.       Istirahat dan tidur
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

d.      Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang bersih menjamin pencernaan yang sempurna.



e.       Bepergian (Travelling)
Sedang hamil tidak berarti Anda tidak dapat pergi berlibur untuk seluruh 9 bulan Anda istilah, tetapi tidak berarti bahwa anda harus melakukan sedikit ekstra hati-hati ketika membuat rencana, baik untuk menjamin kenyamanan dan perlindungan Anda dan bayi yg belum lahir.
Bepergian dengan pesawat udara biasa tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahaykan kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa. Aman untuk melakukan perjalanan udara di trimester kedua, dan International Air Transport Association (IATA) pedoman menyarankan Anda berhenti perjalanan udara setelah minggu ke 36. Menghindari risiko kelahiran prematur dan komplikasi lain. Jika Anda memperoleh yang cukup besar dan ke 28. Minggu, maka anda harus membawa surat dari ibu yang menunjukkan layanan yang ditujukan tanggal, karena beberapa maskapai Mei permintaan ini ketika anda memeriksa untuk keselamatan Anda sendiri. Walaupun ia bukan yang sering berada pada tahap pertama adalah kehamilan membahayakan anda atau bayi Anda, tetapi yang penting untuk minum banyak air dan pastikan Anda bangun dan stretch kaki Anda secara teratur sebagai bayi berat dapat membuat Anda lebih rentan terhadap peredaran darah masalah selama penerbangan panjang. Morning sickness juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap perjalanan penyakit, dan banyak melakukan perjalanan, sebagai obat penyakit tidak dianjurkan selama kehamilan Anda hanya akan dapat mencoba solusi alternatif seperti akupunktur band (band laut) atau teh jahe.
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga tingkat energi atas.
·         Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
a.     TT 1 selama kunjungan antenatal I
b.         TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
c.    TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
d.         TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
e.    TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.

·         Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu persiapan persalinan adalah meningkatkan kesehatan optimal dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan persiapan perawatan payudara untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan fisik yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.
Payudara adalah sumber ASI yang merupakan makanan utama bagi bayi, yang perlu diperhatikan dalam persiapan laktasi adalah :
a        Bra harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
b       Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas ”bimbingan persiapan menyusui”.
c        Penyuluhan (audio-visual) tentang :
d       Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
e        Manfaat rawat gabung
f        Perawatan bayi
g       Gizi ibu hamil dan menyusui
h       Keluarga berencana,dll
i        Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan menyusui
j        Pelayanan pemeriksaan payudara dan senam hamil
k       Persiapan psikologis untuk ibu menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
1    Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan menyusui di daerah masing-masing
2    Pengalaman menyusui sebelumnya / pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
3    Pengetahuan tentang manfaat ASI, kehamilan yang diinginkan atau tidak
4    Dukungan dari tenaga kesehatan, teman atau kerabat dekat.

Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
a    Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang hati.
b    Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu botol / formula
c    Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
d    Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga
e    Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang dihadapinya.

·         Perawatan payudara sebelum melahirkan (Prenatal Breast Care)
Bertujuan memelihara hygiene payudara, melenturkan atau menguatkan puttng susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke dalam (retracted nipple). Teknik perawatannya adalah sebagai berikut:
a.    Kompres puting susu dan daerah sekitarnya dengan menempelkan kapas atau lap yang di basahi minyak.
b.         Bersihkan puting susu dan daerah sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
c.    Pegang kedua puting susu, lalu tari keluar bersama dan diputar 20 kali ke  dalam dan keluar.
d.         Pangkal payudara dipeganag dengan kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting sebanyak 30 kali.
e.    Kemudian pijat daerah aerola sehingga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.

Selain mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola hidup sehat, ada 3 hal penting yang perlu dilakukan ibu agar sukses menyusui, yaitu:
a.  Tumbuhkan Niat
Niat adalah kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati. Niat ini harusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya, yakni sejak si kecil masih berada dalam kandungan ibu. Ibu harus bertekad akan memberikan makanan yang terbaik bagi bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis. Dari situ terbentuk energi positif yang akan memengaruhi kesiapan semua organ-organ menyusui sehingga ASI pun mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI yang keluar pasti banyak.

b. Hilangkah Stres
Buang jauh-jauh semua pikiran negatif tentang ASI dan menyusui. Yakinlah, setiap ibu pasti bisa menyusui dan bayi tak akan pernah kekurangan ASI. Di sisi lain, ibu juga tak boleh terlalu bersemangat untuk memberikan ASI, karena sikap berlebihan ini (euforia) akan mengganggu sistem metabolisme produksi susu sehingga ASI yang keluar justru jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan berkonsultasi ke klinik laktasi.

c. Lakukan Pijat Payudara
Pemijatan pada payudara dapat meningkatkan volume ASI, lakukan dua kali sehari saat mandi pagi dan sore. Berikut panduannya:
Cuci tangan sampai bersih, keringkan, lalu tuangkan minyak ke telapak tangan. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Buatlah gerakan melingkar kecil-kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, dari pangkal payudara dan berakhir di daerah puting susu dengan gerakan spiral. Puting tak perlu dipijat karena tak berkelenjar. Kemudian, buat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara. Lakukan hal sama untuk payudara kanan.
Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urut dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan kedua payudara secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
Sangga payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan empat jari lain di bawah. Peras dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.
Kemudian lakukan gerakan tangan dengan posisi paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
Letakkan satu tangan di sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan.
Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak berguna untuk melenturkan dan melembapkan puting agar saat menyusui puting tak gampang lecet. Bersihkan dengan kapas bersih yang dicelup ke dalam air hangat.
Usai pemijatan, lakukan pengompresan. Sediakan dua baskom sedang yang masing-masing berisi air hangat dan air dingin. Dengan menggunakan waslap, kompres kedua payudara bergantian dengan air dingin, masing-masing selama satu menit. Selanjutnya, kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat. Bersihkan dengan handuk hingga kering.
Usai dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik.
·         Perawatan gigi
Untuk mencegah caries selama hamil (selain pemeriksaan pada awak kehamilan) yaitu dengan :
a      Menyikat gigi secara teratur
b     Melakukan flosi antara gigi-gigi
c      Membilas mulut dengan air sesudah makan atau minum
d     Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali/basa untuk mengimbangi reaksi saliva yang bersifat asam selama kehamilan yang menyuburkan pertumbuhan bakteri penghancur dan email.



·         Support Emosional
a.              Faktor yang berhubungan dengan ibu hamil:
b.   Dukungan kepada bumil dan nifas
c.    Dukungan dari tenaga kesehatan (nakes)
d.    Menciptakan rasa aman dan nyaman selama hamil dan nifas
e.    Persiapan menjadi orang tua
f.     Mempersiapkan saudara (sibling)
g.    Dukungan kepada ibu hamil dan nifas

Wanita yang telah/belum dianugerahi anak disaat menginginkan hamil/dalam menghadapi kehamilan dan bersalin membutuhkan dukungan, diantaranya dari:
a    Dukungan suami
Dari penelitian kualitatif di indonesia diperoleh berbagai dukungan suami yang diharapkan isteri:
                                          1.      Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri
                                          2.      Suami senang mendapatkan keturunan
                                          3.      Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini
                                          4.      Suami memperhatikan kesehatan isteri, yakni menanyakan keadaan isteri/janin yang dikandung
                                          5.      Suami mengantar dan atau menemani isteri memeriksa kandungannya
                                          6.      Suami tidak menyakiti isteri
                                          7.      Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri
                                          8.      Suami menasihati agar isteri tidak terlalu lelah bekerja di rumah atau di tempat kerja
                                          9.      Suami membantu tugas isteri
                                      10.      Suami berdo’a untuk kesehatan atau keselamatan isteri dan anaknya
                                      11.      Suami menunggu ketika isteri melahirkan
                                      12.      Suami menunggu ketika isteri di operasi

Diperoleh atau tidak diperolehnya dukungan suami tergantung pada:
1.      Keintiman hubungan
2.      Adanya komunikasi yang bermakna
3.      Adanya masalah atau kekhawatiran dalam biaya

b.   Dukungan keluarga
                                     1.          Ayah-ibu kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini
                                     2.          Ayah-ibu kandung, maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini
                                     3.          Seluruh keluarga berdo’a untuk keselamatan ibu dan bayi
                                     4.          Walaupun ayah-ibu kandung, maupun mertua ada di daerah lain, sangat didambakan dukungan melalui telepon, surat atau pun do’a dari jauh
                                     5.          Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan pada beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan.

c.    Dukungan lingkungan
                                     1.          Membicarakan/menceritakan/menasihati tentang pengalaman hamil dan melahirkan
                                     2.          Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa.
                                     3.          Menunggu ketika melahirkan
                                     4.          Diperoleh dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya. Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas.




BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kehamilan (graviditas) adalah mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan ibu.

3.2.      Kritik Dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini penulis jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.





DAFTAR PUSTAKA

Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.
Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Susilowati H, Endang. 2006. Lebih  jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa Mahkota.
Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. W.B Saunders Company. United States of America.
______________ . 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.
Mochtar Rustan, 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta, EGC
Pillitteri Adele. 2002. Perawatan Kesehatan Ibu & Anak.Jakarta. EGC
Pusdiknakes, 2001.Asuhan Antenatal, SHO:JHPIEGO, Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar